Jika Anda mencari klub dengan target prestasi yang agak aneh, maka Udinese patut dikedepankan. Disaat klub-klub lain sibuk menambah pemain berkualitas untuk mengangkat performa tim, Udinese justru sibuk menjual bintang-bintangnya ke klub lain.
Udinese memang terkenal selalu ingin “berprestasi” dalam hal bursa transfer. Artinya, mereka lebih mengedepankan bagaimana cara mendapatkan keuntungan finansial yang besar dalam tiap musimnya. Kebiasaan itu mulai mereka terapkan pada awal musim 2001-2002 silam.
Bursa transfer musim panas ini contohnya. Mereka menjual Alexis Sanchez ke Barcelona dengan harga 23 juta pounds. Padahal, dulu saat datang ke Udinese, Sanchez hanya berharga kurang dari tiga juta pounds.
Menariknya, meski setiap menjelang musim baru selalu ditinggal pemain bintangnya, permainan Udinese tetap stabil dan mampu finish di posisi 10 besar. Pengecualian terjadi pada musim 2001-2002 (posisi 14), 2005-2006 (posisi 11), dan 2009-2010 (posisi 12). Bahkan di musim 2004-2005 dan 2010-2011 mereka berhasil meraih tiket ke Liga Champions.
“Kami mungkin kehilangan beberapa pemain penting di bursa transfer. Namun itu tidak akan mempengaruhi kekuatan kami untuk bersaing dengan tim-tim lain,” jelas kapten Udinese, Antonio Di Natale.
Benar. Kehilangan sejumlah pemain hebat selalu bisa diganti Udinese dengan mendatangkan pemain muda yang akan menjadi calon bintang masa depan. Karena belum terkenal, harga mereka pun masih murah. Disinilah kehebatan Udinese. Mereka mampu mengubah pemain-pemain tersebut menjadi pemain hebat berharga mahal.
Musim ini, ada beberapa pemain baru yang termasuk kategori itu. Yakni Thierry Doubai, Neuton, Abdoul Sissoko, Fernando Forestieri, dan Diego Fabrini. Pernah mendengar nama-nama tersebut sebelumnya? Jika belum, maka itu wajar. Karena itulah kebiasaan Udinese. Membeli pemain-pemain biasa saja, mencetaknya menjadi seorang bintang, dan meraih keuntungan finansial dari hasil penjualan mereka.
“Kami tak akan mengubah filosofi itu. Mencari keuntungan finansial sudah menjadi kebiasaan kami,” tegas Presiden Udinese, Franco Soldati.
Profil tim:
Nama lengkap: Udinese Calcio SpA
Julukan: I Bianconeri, I Zebrette
Berdiri: 1896
Stadion: Friuli (41.652)
Presiden: Franco Soldati
Pelatih: Francesco Guidolin
Kapten: Antonio Di Natale
Posisi 2010-2011: 4
Website: www.udinese.it
Prestasi: -
Skuad 2011-2012 (hingga 29 Agustus 2011):
Goalkeepers: Emanuele Belardi, Samir Handanovic, Jan Koprivec
Defenders: Pablo Armero, Dusan Basta, Medhi Benatia, Andrea Coda, Maurizio Domizzi, Damiano Feronetti, Giovanni Pasquale, Larangeira Danilo
Midfielders: Almen Abdi, Kwadwo Asamoah, Emmanuel Badu, Mauricio Isla, Giampiero Pinzi, Thierry Doubai, Abdoul Sissoko, Juan Lame
Forwards: Antonio Di Natale, Antonio Floro Flores, Matej Vydra, Paulo Barreto, Diego Fabbrini
Jadwal 2011-2012:
Juventus (28/8), Lecce (11/9), Fiorentina (18/9), Milan (21/9), Cagliari (25/9), Bologna (2/10), Atalanta (16/10), Novara (23/10), Napoli (26/10), Palermo (30/10), Siena (6/11), Parma (20/11), Roma (27/11), Inter (4/12), Chievo (11/12), Lazio (18/12), Cesena (8/1), Genoa (15/1), Catania (22/1), Juventus (29/1), Lecce (1/2), Fiorentina (5/2), Milan (12/2), Cagliari (19/2), Bologna (26/2), Atalanta (4/3), Novara (11/3), Napoli (18/3), Palermo (25/3), Siena (1/4), Parma (7/4), Roma (11/4), Inter (15/4), Chievo (22/4), Lazio (29/4), Cesena (2/5), Genoa (6/5), Catania (13/5)
sumber:http://sidomi.com/17178/profil-udinese-2011-2012/
0 Comment to "Udinese"
Post a Comment