Liga Champions UEFA (bahasa Inggris: UEFA
Champions League) adalah sebuah kompetisi sepak bola antarklub tahunan yang
diselenggarakan oleh Uni Sepak Bola Eropa/Union of European Football
Associations (UEFA) dan diikuti oleh klub divisi tertinggi Eropa. Kompetisi ini
merupakan salah satu turnamen paling bergengsi di dunia dan kompetisi antarklub
paling bergengsi di sepak bola Eropa, yang hanya diikuti oleh juara liga nasional
(dan juga juara kedua untuk beberapa negara) dari setiap asosiasi nasional
anggota UEFA. Final Liga Champions UEFA adalah acara yang paling banyak
ditonton di seluruh dunia setiap tahunnya. Final musim 2012–13 merupakan yang
paling banyak ditonton, dengan jumlah mencapai 360 juta penonton televisi.
Diperkenalkan sejak 1992, kompetisi ini
menggantikan Piala Champions Eropa atau disebut sebagai Piala Eropa, yang telah
bergulir sejak 1955, dengan menambahkan babak penyisihan grup ke dalam kompetisi
dan memungkinkan masuknya beberapa klub dari beberapa negara tertentu.
Sejarah
Kejuaraan ini pertama kali
dicetuskan oleh salah satu majalah olahraga Perancis. Trofi berbentuk piala
yang dijuluki "The Big Ears" (Telinga Besar),dan trofi pertama
berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang
diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan
piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang
biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala
Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada
European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan
menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan,
satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju
ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah
dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.
Format
baru
Format dan namanya kemudian
diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak
kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk
"tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat
babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan
dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final
yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang
telah ditentukan oleh UEFA.
Pemegang
gelar juara terbanyak
Real Madrid telah menjuarai
kompetisi ini duabelas kali dan menjadi yang terbanyak di seluruh Eropa.
Tim-tim yang paling sukses berikutnya adalah AC Milan (7 kali juara), Liverpool
FC, FC Bayern München, dan FC Barcelona (5 kali juara), AFC Ajax (4 kali
juara), Manchester United F.C. dan F.C. Internazionale Milano (3 kali juara).
Serba-serbi
Liga Champions
Khusus bagi tim yang pernah
juara Liga Champions minimal 5 kali tidak berturut-turut atau 3 kali
berturut-turut, di lengan baju kiri akan terdapat logo Liga Champions dan
tertulis jumlah piala yang dikoleksi. Seperi Ajax misalnya, karena juara pada
tahun 1971, 1972 dan 1973 di lengan baju kiri terdapat logo Liga Champions
disertai dengan jumlah piala yang didapat.
Tim yang mengenakan logo
Champions di lengan yaitu: Real Madrid (juara 12 kali), AC Milan (juara 7
kali), Liverpool dan FC Barcelona (juara 5 kali), Bayern Muenchen (juara 74, 75
dan 76) dan Ajax (juara 71, 72, dan 73)
Dalam 19 musim terakhir,
hanya ada satu tim yang berhasil mempertahankan gelar juara Liga Champions
(saat itu format dan namanya masih Piala Champions) selama dua musim
berturut-turut, yaitu AC Milan yang kala itu masih berpredikat The Dream Team.
Lalu, setelah diubah formatnya menjadi Liga Champions, satu-satunya tim yang
berhasil mempertahankan gelar juaranya hanya Real Madrid pad Edisi Liga
Champion 2016-2017 setelah berhasil menundukkan Juara Liga Italia, Juventus
dengan skor 4-1. Milan dan Juventus adalah tim dalam 15 musim terakhir yang berhasil
meraih final secara 3 kali berturut-turut. Milan (1993, 1994 (Juara), dan 1995)
dan Juventus(1996(Juara), 1997, dan 1998).
Pada akhir musim 2004/05
terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga Champions pada musim itu berhak
lolos langsung ke babak penyisihan musim depan, namun Liverpool di liga
domestik ada di peringkat lima. Everton yang merupakan peringkat 4 mengajukan
protes, sehingga Liverpool dan Everton tetap ikut Liga Champions musim depan
(Everton lewat kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions
(terbanyak dalam satu negara).
Selain Inggris, hal serupa
juga terjadi di Spanyol. Pada musim 2015/16, sebanyak 5 tim dari La Liga
mengikuti kompetisi Liga Champions. Dalam hal ini, Sevilla FC yang merupakan
juara bertahan Europa League musim 2014/15 berhak lolos otomatis ke fase grup
Liga Champions dikarenakan FC Barcelona (juara bertahan Liga Champions) juga
menjadi juara Liga Spanyol di akhir musim 2014/15. Selain kedua tim di atas,
tim-tim asal Spanyol lainnya yang lolos ke Liga Champions adalah Real Madrid
(runner-up liga domestik), Atletico Madrid (posisi ketiga), dan Valencia
(posisi keempat).
Lagu
Tema Liga Champions UEFA
Pada tahun 1992, UEFA
meminta kepada Tony Britten untuk membuat sebuah lagu tema untuk Liga Champions
UEFA yang akan dimulai pada bulan Agustus 1992, dan dia kemudian mengadaptasi
lagu George Frideric Handel yang berjudul Zadok the Priest. Lagu tersebut
kemudian dibawakan oleh Chorus of the Academy of St. Martin in the Fields,
dengan iringan musik oleh Royal Philharmonic Orchestra.Lirik lagu ini
menggunakan tiga bahasa resmi UEFA: Bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman.[3]
Chorus lagu ini dimainkan sebelum setiap pertandingan Liga Champions UEFA, dan
juga sebelum dan sesudah setiap siaran pertandingan di televisi. Lagu tersebut
berdurasi kurang lebih tiga menit, dengan dua bait pendek dan chorus. Versi
lengkap dari lagu tema ini tidak bisa dibeli atau diunduh secara legal, karena
memang tidak pernah dirilis secara komersial.
Kualifikasi
Kualifikasi untuk Liga
Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem
kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan
lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga
mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut
peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak
fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi
ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions
lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga
domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit
untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.
0 Comment to "Liga Champion UEFA"
Post a Comment