Tari Adar
adalah tari pergaulan di Bali sejenis dengan tari Joged Bumbung. Apabila
dilihat dari sifat-sifat pementasannya, dapat diperkirakan bahwa Tari Adar
merupakan bentuk mula dari Joged Bumbung dan perkembangan dari Joged Leko atau
Joged Legong.
Tarian ini
hanya terdapat di daerah Tabanan, antara lain di desa Gebug, Selingsing,
Kerambitan, dan Kediri yang biasanya dijadikan pertunjukkan setelah musim
panen. Tarian ini sering sekali dipentaskan bersama-sama dengan Joged Leko.
Tarian ini
dipertunjukkan pada sebuah tempat yang berbentuk segi empat panjang dimana
penarinya duduk di belakang gambelan dan menutupi mukanya dengan kepet (kipas
tari) kemudian serentak menyanyi dan disusul dengan menari secara bergantian.
Sebelum
menari, penari-penari itu merupakan pedagang-pedagang kecil yang menjual
makanan dan minuman seperti kacang, pisang, sirih, arak, berem dan sebagainya
di sekitar tempat pertunjukkan.
Yang menarik
dalam pertunjukkan ini adalah nyanyian yang membawakan lagu-lagu rakyat. Selain
sebagai hiburan, pertunjukkan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan dana,
karena para pengibing (penari laki-laki) yang mengajak penari untuk menari,
membayar sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Tentu saja
pengibing yang membayar paling banyaklah yang mendapat kesempatan pertama
menari dan mengajak penari itu pergi. Penari mengenakan busana yang sangat
sederhana terdiri dari kain songket (tenunan Bali), kebaya, selendang, dan
hiasan kepala serupa dengan gelungan (tutup kepala) Janger.
0 Comment to "Tari adar "
Post a Comment